Back

Color Matching/Pencocokan Warna

Sistem pencocokan warna atau Color Matching Sistem merupakan metode yang digunakan untuk memastikan konsistensi warna dalam proses desain hingga proses produksi. Ini diaplikasikan untuk menjaga keakuratan dan konsistensi warna yang digunakan.
Warna adalah spektrum tertentu yang terdapat di dalam suatu cahaya sempurna (berwarna putih). Identitas suatu warna ditentukan oleh panjang gelombang cahaya tersebut. Sebagai contoh warna biru memiliki panjang gelombang 460 nanometer. Panjang gelombang warna yang masih bisa ditangkap mata manusia berkisar antara 380-780 nanometer.


Proses pencampuran warna dikenal dalam 2 macam cara yaitu pencampuran warna Additive dan warna Substractif. Pencampuran warna Additive adalah pencampuran warna primer cahaya yang terdiri dari warna RGB, Red, Green dan Blue, dimana pencampuran ketiga warna primer dengan jumlah yang sama akan menghasilkan warna putih. Kombinasi antara dua warna primer akan menghasilkan warna sekunder. Warna sekunder adalah Cyan (gabungan warna green dan blue), magenta (gabungan warna blue dan red) dan yellow (gabungan warna red dan green). Prinsip pencampuran warna Additive ini diterapkan pada monitor, TV, Video, Scanner dan lain-lain.
Warna Subtractive adalah warna sekunder dari warna Additive. Warna Subtractive ini dibentuk dengan pigment warna yang bersifat transparan. Tinta cetak adalah contoh dari pencampuran warna Subtractive. Warna Subtractive terdiri atas Cyan, Magenta dan Yellow, secara teori pencampuran ketiga warna Subtractive akan menghasilkan warna hitam, tetapi kenyataan pada prakteknya yang keluar adalah warna coklat tua karena keterbatasan pigment tinta cetak. Oleh karena itu ditambahkan warna hitam atau black yang dinyatakan dengan simbol K berasal dari kata Key untuk menambah kepekatannya. Saat ini warna CMYK menjadi standard dalam proses cetak warna di industri grafika.
Kembali ke pencocokan warna atau matching color, pada dewasa ini, sistem pencocokan warna yang paling populer dalam industri cetak adalah Pantone Matching System atau PMS. Panduan Pantone ini sangat diperlukan dalam industri printing, publishing, maupun packaging. Dan untuk memudahkan pengguna dalam mencampur warna, ada beberapa software tinta yang dibuat dengan menggunakan pedoman warna Pantone. Salah satu software tinta adalah UniMix.
Software UniMix ini dikembangkan oleh Union Ink, sebuah software berbasis PC yang terintegrasi dengan Pantone Color menggunakan seri tinta Union untuk tekstil seperti Mixopake, Automatch dan Unimatch ink series. Software ini akan menghitung kebutuhan tinta untuk warna yang diinginkan dan jumlah masing-masing komponen yang harus dicampur untuk menghasilkan jumlah yang dibutuhkan dari warna baru. Software ini akan menghitung berdasar pemakaian, luas area gambar dan jumlah yang dicetak.

Pengguna juga dapat memilih satuan berat yang digunakan, apakah gram, kilo, pounds dan lain sebagainya. Software ini juga memiliki Material Safety Data Sheets(MSDS) atau lembar data teknis keamanan tinta yang ditawarkan oleh Union Ink. Lembar data teknis ini akan tersimpan dalam bentuk PDF.
Sayangya software ini hanya dapat digunakan untuk penggunaan tinta plastisol. Rata-rata produsen tinta waterbase maupun tinta silicon tidak memiliki software seperti ini karena tinta waterbase dan silicon memiliki pewarna atau pigmen yang terpisah. Salah satu produsen tinta waterbase yang memiliki software Pantone Matching System adalah Matsui Ink Jepang.

Panduan warna

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

adminlogin
adminlogin

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *